Bakrie and Brothers Core Competence Strategic for Long Survival Ability.

WORDS FROM AUTHOR:

Saya sangat gemar membaca. Sedari kecil sampai lulus kuliah dan Alhamdulillah berhasil menyadang Master of Business Administration dari Edith Cowan University, modal saya adalah karena gemar membaca tersebut. Mengetahui dari blog Bapak Anindya Bakrie mengenai lomba ini membuat saya tertantang untuk membuat suatu karya tulisan yang semoga dapat bermanfaat bagi Bakrie and Brothers. Bertahun-tahun saya merantau dan tinggal di Singapore dan sekarang ini berdomisili di California,United States of America memberikan harapan semoga Bakrie and Brothers dapat menciptakan produk berkualitas tinggi dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat Indonesia dimana produk ini tak hanya end-user product saja tetapi menyangkut tawaran jasa. Salah satunya adalah jasa untuk dunia pendidikan. I am a education passionate and really have a big concern about it. Salah satu Quote favorit saya adalah dari Nelson Mandela,"Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” Dan semoga pendidikan di Indonesia sekarang ini memiliki kualitas yang baik dan dapat terjangkau secara finansial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Happy Milad 70th Bakrie and Brothers!.

BACKGROUND:


Bakrie and Brothers didirikan oleh Achmad Bakrie pada tahun 1940 dengan nama Bakrie and Brothers General Merchant and Commision Agent. Achmad Bakrie memiliki pengalaman bekerja di perusahaan dagang NV Van Gorkom dimana beliau menimba ilmu mengenai system kerja perusahaan dagang. Pada saat awal berdiri, Bakrie and Brothers General Merchant and Commision Agent ini bergerak dalam perdagangan hasil alam seperti karet, kopi dan lada.
Bakrie and brothers saat ini mengembangkan sayapnya dengan beberapa anak perusahaan seperti pada bidang:
  1. Mining
Dalam bidang mining, Bakrie and Brothers memiliki PT Bumi Resources,Tbk yang didirikan pada tahun 1990. Hingga saat ini, PT Bumi Resources,Tbk telah mengakuisisi Gallo Oil,Ltd, Kaltim Prime Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia.
  1. Agribisnis
Dalam bidang Agribisnis ini, dibawah perusahaan PT Bakrie Sumatera Plantations TBk dengan proyek “Greenfield” untuk pengelolaan minyak kelapa sawit.  Produksi minyak kelapa sawit ini ditujukan untuk pasar domestik dan luar negeri.
  1. Oil and Gas
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada bulan Juni 2004, PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) memiliki dan mengoperasikan aset minyak dan gas di seluruh Indonesia. Pada bulan Juni 2007, EMP membentuk aliansi strategis untuk bekerja sama dalam eksplorasi gas aset (Suci KSO) dengan PT Indelberg Indonesia Perkasa dan Pertamina. Selama tahun 2008, EMP dihasilkan rata-rata 25.100 boepd minyak dan gas.
  1. Telecommunications
Salah satu perusahaan Bakrie yang begitu sukses adalah Bakrie Telecom yang terdaftar dengan nama BTEL di Pasar Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2003, Bakrie and brothers kembali menunjukan eksistensi-nya dengan menguasai pasar CDMA melaui Bakrie telekomunikasi. Bakrie Telekomunikasi meluncurkan Esia, layanan seluler dalam jaringan CDMA dengan keunggulan memberikan harga termurah dalam layanan-nya. Ini dibuktikan pada tahun 2009, Esia meraih The Best Tariff and The Best Brand untuk operator CDMA di Indonesia.

  1. Property
Dengan nama PT Bakrieland Development sebagai perusahaan pengembang kawasan terpadu. Salah satu proyek megah dari PT Bakrieland Development adalah superblok terbesar di daerah bisnis utama di Jakarta, yang merupakan Rasuna Epicentrum Kuningan. Pada tahun 2012 ini, PT Bakrieland Development sedang merampungkan The Wave Condo stage 1B dengan total 300 unit dan 4-star condotel dengan total 485 unit, Central Business District (CBD) Sentra Timur Superblock yang terdiri dari condotel, shopping center, dan commercial park, Bogor Nirwana Residence akan meluncurkan Grand Cluster The Fusion, dan Jungleland, yaitu sebuah theme park seluas 40 hektare dan tahap pertama diperkirakan selesai di tahun ini
  1. Metal
Didirikan pada tahun 2008 dengan nama PT Bakrie Metal Industries (BMI) yang bergerak dibidang logam produk dan bisnis konstruksi berat. Produk BMI ini dipasarkan untuk domestik maupun internasional, dengan klien seperti Jasa Marga, Pertamina, Perusahaan Gas Negara, Caltex, Gulf Resources, Amtrade Internasional, dan ConocoPhilliips
  1. Infrasructure
PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) didirikan pada 2008 dan dimiliki sepenuhnya oleh Bakrie & Brothers. Sebuah memegang inti memiliki aset infrastruktur di Indonesia dan bertujuan untuk berinvestasi dalam proyek pertumbuhan yang menjanjikan dan sangat infrastruktur seperti proyek pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, dan infrastruktur
  1. Pendidikan
Dibawah naungan Yayasan Pendidikan Bakrie (YPB) dimana pada Juli 2009 menetapkan pendirian Universitas Bakrie berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 102/D/0/2009 menggantikan status Bakrie School of Management (BSM) yang semula STIE menjadi Universitas dengan tambahan program studi baru.
Saat ini Universitas Bakrie terletak di Kawasan Rasuna epicentrum, Kuningan-Jakarta Selatan yang merupakan kawasan segitiga emas Jakarta. Saat ini Universitas Bakrie memiliki 7 Program Studi. Diantaranya :
·                      Management
·                      Akuntansi
·                      Ilmu Komunikasi
·                      Teknik Informatika
·                      Sistem Informasi
·                      Ilmu Politik
·                      Teknik Industri

CRITICAL ISSUES:

Pada Bulan Mei 2006, kasus mud flow terjadi dan dikaitkan dnegan aktivitas PT Lapindo. Lumpur yang terus menerus keluar dari kerak bumi menuju permukaan berdampak dahsyat pada kehidupan sekitar. Dalam waktu sekitar enam bulan, lebih dari 15.000 warga harus mengungsi dankehilangan tempat tinggal (Kompas, 30/11). Biaya penanggulangan, konon, bisamencapai 170 juta dollar AS (sekitar Rp 1,6 triliun), ditambah dengan biaya relokasisebesar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun.

Kasus mud flow ini memberikan memberikan reputasi negative bagi Bakrie and Brothers selaku Perusahaan Induk dari PT Lapindo Brantas. Berbagai pemberitaan mengenai bagaimana Bakrie yang seharusnya bertanggung jawab mengenai hal ini.

Hadirnya Aburizal Bakrie alam ranah politik semenjak menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang kemudian berkembang isu-isu negative di Indonesia. Hal ini juga berdampak pada citra Bakrie and Brothers dengan tudingan-tudingan tak jelas yang dapat mengakibatkan negative assumption masyarakat.

EXECUTIVE SUMMARY.

Analisa ini disajikan secara komprehensif  dengan memproyeksikan Bakrie and Brothers sebagai The Leading Company di Indonesia. Selain menggunakan SWOT untuk melihat lebih dalam mengenai Bakrie and Brothers, saya juga menggunakan VRIO framework dan Core Competence Strategy.

Pemahaman fundamental dari Core Competence yang ada di dalam Bakrie Brothers dimulai dengan kerangka VRIO. Tujuan dari menganalisa Sumber Daya Manusia untuk mengungkapkan kompetensi yang memadukan seluruh organisasi menjadi satu kesatuan yang kohesif. Salah satu kekuatan yang ada dalam bakrie and Brothers adalah  pengembangan produk dan pengembangan, teknologi, operasi skala besar dan kepemimpinan yang dibahas secara rinci dalam peta kompetensi inti dan bagian strategi analisis. Namun, kemampuan ini sedang terancam oleh ancaman dan kelemahan internal yang melumpuhkan  seperti kasus Lumpur Lapindo, turununya kepercayaan masyarakat kepada Bakrie and Brothers,dan  peningkatan biaya operasional yang harus dikelola secara efisien.
 

Bakrie and Brothers harus memposisikan diri sebagai pesaing global yang inovatif untuk memenangkan pasar persaingan. Pertama dengan menutup kesenjangan antara persepsi keandalan produk dan kualitas aktual dan inovasi produk. Kedua, Bakrie and Brothers  harus mengkonsolidasikan merk untuk memperkuat portofolio. Sangat penting bahwa perusahaan juga melakukan usaha kolaborasi kompetitif, terutama dengan inovator lain. Intinya,Bakrie and Brothers harus memaksimalkan kapasitas pabrik, mengelola dengan efektif dan efisien dalam biaya internal dan menyelaraskan produksi dan permintaan atas pasar.

Ke tiga metode ini akan digabungkan untuk menciptakan rekomendasi strategis untuk Bakrie and Brothers ke cakrawala kompetitif.  

VRIO FRAMEWORKS.

Barney dan Hesterly (2006), menggambarkan kerangka VRIO sebagai metode  yang baik untuk meneliti lingkungan internal perusahaan. Mereka menyatakan bahwa VRIO "singkatan dari empat pertanyaan kita harus investigasi  tentang sumber daya atau kemampuan untuk menentukan potensi kompetitif:

Daftar dari pertanyaanya adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan Nilai: Apakah sumber daya memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan lingkungan, dan / atau menetralisir ancaman lingkungan?
2. Pertanyaan dari Kelangkaan: Apakah sumber daya yang saat ini dikuasai oleh hanya sejumlah kecil perusahaan yang bersaing? [adalah sumber daya yang digunakan untuk membuat produk / jasa atau produk / jasa sendiri langka?]
3. Pertanyaan dari
Imitabilitas: apakah perusahaan beserta sumber daya yang kurang menguntungkan dalam memperoleh biaya atau mengembangkannya? Apakah produk dari perusahaan mudah untuk ditiru perusahaan lain?
4. Pertanyaan Organisasi: Apakah kebijakan lain perusahaan dan prosedur yang diselenggarakan untuk mendukung eksploitasi berharga
, langka dan mahal?

Apa jenis sumber daya harus kita evaluasi (misalnya, apa jenis sumber daya menyebabkan keunggulan kompetitif)
yang meliputi :
  1. Financial
  2.  Physical
  3. Human
  4. Organization
  5. Technological
  6. Intangible




VRIO FRAMEWORKS FOR BAKRIE AND BROTHERS






Exploited by
Multiple
Core
Economic
Strength/

Resource/Capability
Valuable
Rare
Costly to Imitate
Organization
Markets
Competence
Performance
Weakness

Financial








1
Cash
Y
N
N
N
Y
N
Neutral
Neutral
2
Equity holders
Y
N
N
N
N
N
Lower Costs
Strength
3
Bond holders
Y
N
N
N
N
N
Higher Costs
Weakness
4
Financing (GMAC)
Y
Y
Y
N
Y
N
Higher Prices
Strength

Physical








1
Marketing/Advertising
Y
N
N
Y
Y
N
Higher Costs
Strength
2
Product R&D
Y
N
Y
Y
Y
Y
Higher Prices
Strength
3
Engineering
Y
N
Y
Y
Y
Y
Higher Prices
Strength
4
Manufacturing Plants
Y
N
N
N
Y
N
Higher Costs
Weakness
5
Product Reliability
Y
N
N
N
Y
N
Higher Costs
Weakness
6
Brand Portfolio
Y
Y
Y
N
Y
N
Higher Costs
Weakness
7
Domestic Market Share
Y
N
Y
N
N
N
Higher Costs
Strength

International Market








8
Share
Y
N
N
Y
Y
N
Neutral
Strength
9
Large Scale Operations
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Lower Costs
Strength
10
Strategic Alliances
Y
N
Y
N
Y
N
Higher Costs
Strength
11
Customer Service
Y
N
N
Y
Y
N
Higher Costs
Strength
12
Product Resale Value
Y
N
Y
N
Y
N
Lower Price
Weakness

Human








1
Leadership
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Higher Costs
Strength

Organizational








1
Supplier Relations
Y
N
N
Y
Y
N
Lower Costs
Weakness
2
Dealer Relations
Y
N
N
Y
Y
N
Higher Prices
Weakness
3
Union Workforce
Y
N
Y
N
Y
N
Higher Cost
Weakness
4
Employee Benefits
Y
N
Y
N
N
N
Higher Cost
Weakness
5
Environmental Strategy
Y
N
N
Y
Y
N
Neutral
Strength

Technological








1
Information Technology
Y
N
N
Y
Y
N
Lower Cost
Strength
2
Logistics
Y
N
N
Y
Y
N
Lower Cost
Strength

Intangible








1
Brand Name
Y
Y
Y
N
Y
N
Neutral
Weakness
2
Corporate Values
Y
N
N
Y
Y
N
Neutral
Strength
3
Patents
Y
N
Y
N
N
N
Higher Prices
Strength




 KPC

 BAKRIE

 EMP

 BAKRIE

 BAKRIE

 BMI

 BIIN

 BAKRIE

 ARUTMIN

   SUMATERA



 TELECOM

  LAND





UNIV

 PT BUMI
  RESOURCES
































MINING

AGRIBISNIS

OIL&GAS

TELECOMMUNICATIONS

PROPERTY

METAL

INFRASTRUCTURE

EDUCATION















Business 1
Business 2
Business 3
Business 4
Business 5
Business 6
Business 7
Business 8


RESEARCH AND DEVELOPMENT

Core Service 1

INFORMATION SYSTEMS

Core Service 2

LOGISTICS

Core Service 3

PRODUCT SERVICE

Core Service 4

MARKETING

Core Service 5








































PRODUCT















LARGE SCALE




DEVELOPMENT/

TECHNOLOGY



LEADERSHIP



OPERATIONS



ENGINEERING
























Competence 1
Competence 2
Competence 3

Competence 4








 ANALISA SWOT BAKRIE AND BROTHERS



STRENGTHS

WEAKNESSES


- Partnership dengan Qualcomm, Grameen Foundation dan Ruma dalam proyek Wireless Reach dan memenangkan Innovation Award sebagai bukti inovasi teknologi Bakrie and Brothers [H]
-Skala dan Kapasitas Produksi Perusahaan yang besar dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia [H[
- Target dan segmentation market yang luas baik dari Indonesia hingga manca Negara melalui ekspor produk.[H]
-Ekspansi perusahaan yang berkesinambungan (continous growth and expansion) hingga ke bidang pendidkan yang akan mendorong laju gerak kemajuan edukasi melalui Universitas Bakrie dan Bakrie Center Foundation[H]
-Regenerasi kepemimpinan dalam Grup Bakrie hingga sekarang ini [M]
- Budaya positif dari perusahaan ditandai dengan eksistensi Bakrie and Brother hingga berusia 70 tahun [M]





- Pemberitaan yang buruk di media berkaitan kasus Mud Flow PT Lapindo Brantas yang berdampak negative pada reputasi Bakrie and Brothers [H]
- Skema Hutang Bakrie yange besar dapat mempengaruhi ability of liquidity dengan perincian sebagai berikut:
1.Bakrie & Brothers mencapai Rp5,4 triliun
2. Bumi Resources US$638 juta (Rp6,38 triliun)
3. Bakrieland Development Rp17,707 triliun
4. Energi Mega Persada Rp11,215 triliun
5  Bakrie Sumatera Plantations Rp9,644 triliun
6. Bakrie Telecom Rp7,844 triliun
7. Bumi Resources Minerals Rp3,338 triliun
8. Berau Coal Energy Rp1,535 triliun
9.Visi Media Asia Rp822,276 miliar
10. Darma Henwa Rp406,165 miliar
OPPORTUNITIES

THREATS


- Dengan budaya dan inovasti teknologi yang baik memungkinkan Bakrie and Brothers untuk terus melakukan pengembangan produk dalam pasar domestic dan internasional [H]
- Partnership dengan perusahaan-perusahaan sakala Nasional dan Internasional yang dapat meningkatkan market share Bakrie and Brothers.[M]
- Dengan luasnya bidang bisnis dari Bakrie and Brothers, bisa lebih mengakomodasi cycle of production yang diharapkan mencapai economies of scale.[M]
- Fierce market competition yang ada dalam pasar domestic dan internasional memaksa Bakrie untuk terus menerus melakukan research and development untuk survival ability.[M]







- Imitability of product ( contohnya berkaitan dengan Bakrie Telecom) yang dapat menurunkan nilai jual Bakrie and Brothers [H]
- Keadaan ekonomi di Indonesia dengan tingkat inflasi yang tinggi dimana mempengaruhi kenaikan harga raw material dan biaya operasional [H]
- Lack of Intellectual property yang bisa mengakibatkan pada loosing intangible assets milik Bakrie and Brothers [M]
- Aktivitas dalam mining yang mengundang pertanyaan akan kelestarian sumber Daya Alam yang perlu dilakukan untuk terms environmentally friendly [M]




[H]  = High Importance  [M] = Medium Importance  [L] = Low Importance



STRATEGIC RECOMMENDATION FOR BAKRIE AND BROTHERS.

Core competence strategy menurut,C.K. Prahalad dan Gary Hamel  bahwa diciptakanya core competence strategy ditujukan untuk pembelajaran dan koordinasi kolektif di belakang lini produk perusahaan. Mereka membuat kasus bahwa core competence merupakan sumber keunggulan kompetitif dan memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Tanpa kompetensi inti, sebuah perusahaan besar adalah hanya kumpulan bisnis diskrit. Kompetensi inti berfungsi sebagai lem yang obligasi unit bisnis bersama-sama ke sebuah portofolio yang koheren.
 
Menurut Prahalad dan Hamel, kompetensi inti timbul dari integrasi beberapa teknologi dan koordinasi keterampilan produksi beragam. Beberapa contoh termasuk keahlian Philip di media optik dan kemampuan Sony untuk miniaturirasi elektronik.

Ada tiga tes yang berguna untuk mengidentifikasi kompetensi inti. Sebuah core competence harus:

    1. Menyediakan akses ke berbagai pasar, dan
    2. Kontribusi yang signifikan terhadap produk akhir manfaat, dan
    3. Sulit bagi pesaing untuk meniru.

Kompetensi inti cenderung berakar pada kemampuan untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai kelompok dalam organisasi. Sementara perusahaan mungkin dapat menyewa sebuah tim ilmuwan cemerlang dalam teknologi tertentu, dalam melakukannya tidak secara otomatis mendapatkan kompetensi inti dalam teknologi itu. Hal ini belum tentu suatu usaha mahal untuk mengembangkan kompetensi inti. Bagian yang hilang dari kompetensi inti sering dapat diperoleh dengan biaya rendah melalui aliansi dan perjanjian lisensi. Dalam banyak kasus desain organisasi yang memfasilitasi berbagi kompetensi dapat mengakibatkan pemanfaatan jauh lebih efektif dari orang-kompetensi untuk biaya tambahan sedikit atau tidak ada.

Untuk lebih memahami bagaimana mengembangkan kompetensi inti, adalah berguna untuk memahami apa yang mereka tidak memerlukan. Menurut Prahalad dan Hamel, kompetensi inti tidak selalu tentang:
1.Biaya yang besar pada R & D
2.Berbagi biaya antar unit bisnis
3.Mengintegrasikan secara vertikal

Strategic recommendations di bawah ini dengan menggunakan core competence strategy adalah atas hasil analisa saya dengan berbagai factor yang terkait dalam Bakrie and Brothers. 


CORE COMPETENCE STRATEGY BAKRIE AND BROTHERS

EXTENSION
RECOMBINATION
-       Reliability products
Dengan meningkatkan kualitas serta inovasi dan mengurangi issues dari produk. Dapat pula dengan melaksanakan marketing campaign untuk menyampaikan meningkatkan consumer perception mengenai produk dan aktivitas Bakrie and Brothers.
-       Consolidation of Brands
Menujual anak perusahaan atau merk dari bakrie and Brothers yang kurang menguntungkan yang nantinya akan menyediakan improvement pada capital dan profitable brands.
-       Core values
Membangun Public Relation campaign untuk menstabilkan internal kompetensi perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi pada personable community dan high employee awareness.

-       Strategic Alliances
Menjalin kerjasama dengan perusahaan domestic ataupun internasional yang dapat menignkatkan citra dari nilai produk.
-        Cost Efficiency
Mengkonsolidasikan segala bentuk cost dan dapat menekan production cost sehingga tercipta efisiensi biaya. Tetapi hal ini haruslah tetap menjaga kualitas produk dengan baik.
-       Market Research
Perlunya untuk memahami lebih dalam akan consumer trends dan preferences. Dengan market research yang komprehensif dapat mengetahui large-scale consumer feedback untuk bahan acuan dalam pengembangan produk.

EFFICIENCY
MARKET DEVELOPMENT
-       Product and Research Development
Continuous Improvement dalam produk terutama yang berkaitan dengan favorable product dari konsumen.
-       Technology
Perbaikan dalam teknologi yang digunakan dalam system produksi untuk mengurangi logistics cost dan meningkatkan supply and demand chain efficiency.
-       Leadership
Menciptakan re-generasi kepemimpinan yang berpengaruh besar pada strategic decisions dan kualitas produk.
-       Large Scale Operations
Mempertahankan eksistensi pertumbuhan dalam pasar global dan memperkuat posisi Bakrie and Brothers dalam pangsa pasar domestic.


-       Product R&D and Engineering
Meningkatkan kualitas produk serta memperluas system produksi untuk memaksimalkan output hasil produksi.
-       Information systems
Meningkatkan market share pada pasar domestic an internasional dengan mengetengahkan system produksi dan logistic yang terpadu.
-       Brand Status
Memperbaiki reputasi Bakrie and Brothers dalam issue mud flow serta memperkuat international brand status dan positioning melalui international marketing campaign yang efektif.

NEW                                                                                      EXISTING


CONCLUSION

Dari analisa struktur internal General Bakrie and Brothers melalui studi kasus, artikel jurnal terkemuka dan data perusahaan, ada beberapa poin yang menarik yang harus diatasi untuk stabilitas jangka panjang dan pertumbuhan.

Keandalan produk adalah salah satu kekuatan utama Bakrie and Brothers, baik pada fasilitas produksi dan dengan persepsi konsumen. Keseluruhan produk dari Bakrie and Brothers menunjukkan jaminan  kualitas yang baik  akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Permasalahan Bakrie and Brothers yang mecuri perhatian adalah dalam kasus mud flow PT Lapindo Brantas ditemukan sebagai kelemahan yang besar dalam analisis SWOT saya. Menyiapkan kualitas komunikasi dua arah antara Bakrie and Brothers dengan masyarakat dapat menjadi solusi terbaik guna membersihkan nama baik Bakrie dalam hal ini. Dengan komunikasi yang jelas dapat dilakukan melalui Public Relations sebagai salah satu wadah yang akan meningkatkan nilai loyalitas dan good Customer Relationship Management sehingga Bakrie and Brothers menjalin deep-engagement dengan masyarakat Indonesia selaku konsumen terbesar Bakrie and Barothers.

Beberapa gebrakan inovasi teknologi dari Bakrie Telecom merupakan salah satu nilai kekuatan dari Bakrie and Brothers. Dengan berbagai macam penghargaan yang diterima, menunjukkan bahwa Bakrie and Brothers memiliki keandalan produk di dalam citra konsumen. Begitu juga dalam dunia Broadcast dengan hadirnya TV One yang merupakan The leading News Television di Indonesiatelah menggerakan reputasi positif untuk Bakrie and Brothers. Reputasi positif ini adalah sebagai good will yang nantinya akan memgang peranan besar dalam brand portfolio. Dengan nilai brand portfolio yang tinggi, dapat menjadi sebuah point of stability bagi Bakrie and Brothers sehingga investor akan menanamkan ivestasi lebih pada perusahaan dan pastinya meningkatkan nilai Likuiditas Bakrie and Brothers.

Sangat penting bahwa Bakrie and Brothers untuk  mengimplementasikan rekomendasi tersebut dalam rangka meningkatkan posisi industri saat ini. Dengan berfokus pada meningkatkan kehandalan produk serta innovation breakthrough, mengkonsolidasikan portofolio merek, membentuk kemitraan strategis dengan perusahaan lain, dan meningkatkan efisiensi pabrik. Diharapkan  Bakrie and Brothers yang berusia 70 tahun  dapat menyesuaikan diri untuk pertumbuhan pasar yang berkelanjutan global.








.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

When you don't have an option.

True love will be reunited for eternity.

I miss you like crazy