Bakrie and Brothers Core Competence Strategic for Long Survival Ability.
WORDS FROM AUTHOR:
Saya sangat gemar membaca. Sedari kecil sampai lulus kuliah dan Alhamdulillah berhasil menyadang Master of Business Administration dari Edith Cowan University, modal saya adalah karena gemar membaca tersebut. Mengetahui dari blog Bapak Anindya Bakrie mengenai lomba ini membuat saya tertantang untuk membuat suatu karya tulisan yang semoga dapat bermanfaat bagi Bakrie and Brothers. Bertahun-tahun saya merantau dan tinggal
di Singapore dan sekarang ini berdomisili di California,United States of
America memberikan harapan semoga Bakrie and Brothers dapat menciptakan produk berkualitas tinggi dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat Indonesia dimana produk ini tak hanya end-user product saja tetapi menyangkut tawaran jasa. Salah satunya adalah jasa untuk dunia pendidikan. I am a education passionate and really have a big concern about it. Salah satu Quote favorit saya adalah dari Nelson Mandela,"Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” Dan semoga pendidikan di Indonesia sekarang ini memiliki kualitas yang baik dan dapat terjangkau secara finansial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Happy Milad 70th Bakrie and Brothers!.
BACKGROUND:
Bakrie and Brothers didirikan oleh Achmad Bakrie pada tahun
1940 dengan nama Bakrie and Brothers General Merchant and Commision Agent.
Achmad Bakrie memiliki pengalaman bekerja di perusahaan dagang NV Van Gorkom
dimana beliau menimba ilmu mengenai system kerja perusahaan dagang. Pada saat
awal berdiri, Bakrie and Brothers General Merchant and Commision Agent ini
bergerak dalam perdagangan hasil alam seperti karet, kopi dan lada.
Bakrie and brothers saat ini mengembangkan sayapnya dengan beberapa
anak perusahaan seperti pada bidang:
- Mining
Dalam bidang mining, Bakrie and
Brothers memiliki PT Bumi Resources,Tbk yang didirikan pada tahun 1990. Hingga
saat ini, PT Bumi Resources,Tbk telah mengakuisisi Gallo Oil,Ltd, Kaltim Prime
Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia.
- Agribisnis
Dalam bidang Agribisnis ini,
dibawah perusahaan PT Bakrie Sumatera Plantations TBk dengan proyek
“Greenfield” untuk pengelolaan minyak kelapa sawit. Produksi minyak kelapa sawit ini ditujukan
untuk pasar domestik dan luar negeri.
- Oil and Gas
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada bulan Juni 2004, PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) memiliki dan
mengoperasikan aset
minyak dan gas di seluruh Indonesia. Pada bulan Juni 2007, EMP membentuk aliansi
strategis untuk
bekerja sama dalam eksplorasi gas aset (Suci KSO) dengan PT Indelberg Indonesia Perkasa dan Pertamina. Selama tahun 2008, EMP dihasilkan rata-rata 25.100 boepd minyak dan gas.
- Telecommunications
Salah satu perusahaan Bakrie yang
begitu sukses adalah Bakrie Telecom yang terdaftar dengan nama BTEL di Pasar
Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2003, Bakrie and brothers kembali menunjukan
eksistensi-nya dengan menguasai pasar CDMA melaui Bakrie telekomunikasi. Bakrie
Telekomunikasi meluncurkan Esia, layanan seluler dalam jaringan CDMA dengan
keunggulan memberikan harga termurah dalam layanan-nya. Ini dibuktikan pada
tahun 2009, Esia meraih The Best Tariff and The Best Brand untuk operator CDMA
di Indonesia.
- Property
Dengan nama PT Bakrieland
Development sebagai perusahaan pengembang kawasan terpadu. Salah satu proyek
megah dari PT Bakrieland Development adalah superblok terbesar di daerah bisnis utama di Jakarta, yang merupakan Rasuna Epicentrum Kuningan. Pada tahun 2012 ini, PT Bakrieland Development
sedang merampungkan The Wave Condo stage 1B dengan total 300 unit
dan 4-star condotel dengan total 485 unit, Central
Business District (CBD) Sentra Timur Superblock yang terdiri dari
condotel, shopping center, dan commercial park, Bogor Nirwana Residence akan
meluncurkan Grand Cluster The Fusion, dan Jungleland, yaitu sebuah theme park seluas 40 hektare dan
tahap pertama diperkirakan selesai di tahun ini
- Metal
Didirikan pada tahun 2008 dengan
nama PT Bakrie Metal Industries (BMI) yang bergerak dibidang logam produk dan
bisnis konstruksi berat. Produk BMI ini dipasarkan untuk
domestik maupun internasional, dengan klien seperti Jasa Marga, Pertamina, Perusahaan Gas Negara, Caltex, Gulf Resources, Amtrade Internasional, dan ConocoPhilliips
- Infrasructure
PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) didirikan pada 2008 dan dimiliki sepenuhnya oleh Bakrie & Brothers. Sebuah memegang inti memiliki aset infrastruktur di Indonesia dan bertujuan untuk berinvestasi dalam proyek pertumbuhan yang
menjanjikan dan
sangat infrastruktur seperti proyek pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, dan infrastruktur
- Pendidikan
Dibawah naungan Yayasan
Pendidikan Bakrie (YPB) dimana pada Juli 2009 menetapkan pendirian Universitas
Bakrie berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia, Nomor 102/D/0/2009 menggantikan status Bakrie School of Management
(BSM) yang semula STIE menjadi Universitas dengan tambahan program studi baru.
Saat ini Universitas Bakrie terletak di Kawasan Rasuna epicentrum, Kuningan-Jakarta Selatan yang merupakan
kawasan segitiga emas Jakarta. Saat ini Universitas Bakrie memiliki 7 Program
Studi. Diantaranya :
·
Management
·
Akuntansi
·
Ilmu
Komunikasi
·
Teknik
Informatika
·
Sistem
Informasi
·
Ilmu
Politik
·
Teknik
Industri
CRITICAL ISSUES:
Pada
Bulan Mei 2006, kasus mud flow terjadi dan dikaitkan dnegan aktivitas PT
Lapindo. Lumpur yang terus menerus keluar dari kerak bumi menuju permukaan
berdampak dahsyat pada kehidupan sekitar. Dalam waktu sekitar enam bulan, lebih dari
15.000 warga harus mengungsi dankehilangan tempat tinggal (Kompas, 30/11).
Biaya penanggulangan, konon, bisamencapai 170 juta dollar AS (sekitar Rp 1,6
triliun), ditambah dengan biaya relokasisebesar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun.
Kasus mud flow ini memberikan
memberikan reputasi negative bagi Bakrie and Brothers selaku Perusahaan Induk
dari PT Lapindo Brantas. Berbagai pemberitaan mengenai bagaimana Bakrie yang
seharusnya bertanggung jawab mengenai hal ini.
Hadirnya Aburizal Bakrie alam ranah politik semenjak
menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang kemudian berkembang isu-isu negative
di Indonesia. Hal ini juga berdampak pada citra Bakrie and Brothers dengan
tudingan-tudingan tak jelas yang dapat mengakibatkan negative assumption
masyarakat.
EXECUTIVE SUMMARY.
Analisa ini disajikan secara
komprehensif dengan memproyeksikan
Bakrie and Brothers sebagai The Leading Company di Indonesia. Selain menggunakan
SWOT untuk melihat lebih dalam mengenai Bakrie and Brothers, saya juga
menggunakan VRIO framework dan Core Competence Strategy.
Pemahaman fundamental dari Core Competence
yang ada di dalam Bakrie Brothers dimulai dengan
kerangka VRIO. Tujuan dari menganalisa Sumber Daya
Manusia untuk mengungkapkan kompetensi yang memadukan seluruh
organisasi menjadi satu kesatuan yang kohesif. Salah satu kekuatan yang ada dalam bakrie and Brothers adalah pengembangan produk dan pengembangan, teknologi, operasi skala
besar dan kepemimpinan yang dibahas secara rinci dalam peta kompetensi inti dan
bagian strategi analisis. Namun, kemampuan ini sedang terancam oleh ancaman dan
kelemahan internal yang melumpuhkan seperti kasus Lumpur Lapindo, turununya
kepercayaan masyarakat kepada Bakrie and Brothers,dan peningkatan biaya operasional yang harus
dikelola secara efisien.
Bakrie and Brothers harus memposisikan diri sebagai pesaing global yang inovatif untuk memenangkan pasar persaingan. Pertama dengan menutup kesenjangan antara persepsi keandalan produk dan kualitas aktual dan inovasi produk. Kedua, Bakrie and Brothers harus mengkonsolidasikan merk untuk memperkuat portofolio. Sangat penting bahwa perusahaan juga melakukan usaha kolaborasi kompetitif, terutama dengan inovator lain. Intinya,Bakrie and Brothers harus memaksimalkan kapasitas pabrik, mengelola dengan efektif dan efisien dalam biaya internal dan menyelaraskan produksi dan permintaan atas pasar.
Bakrie and Brothers harus memposisikan diri sebagai pesaing global yang inovatif untuk memenangkan pasar persaingan. Pertama dengan menutup kesenjangan antara persepsi keandalan produk dan kualitas aktual dan inovasi produk. Kedua, Bakrie and Brothers harus mengkonsolidasikan merk untuk memperkuat portofolio. Sangat penting bahwa perusahaan juga melakukan usaha kolaborasi kompetitif, terutama dengan inovator lain. Intinya,Bakrie and Brothers harus memaksimalkan kapasitas pabrik, mengelola dengan efektif dan efisien dalam biaya internal dan menyelaraskan produksi dan permintaan atas pasar.
Ke tiga metode ini akan digabungkan untuk menciptakan
rekomendasi strategis untuk Bakrie and Brothers ke cakrawala kompetitif.
VRIO FRAMEWORKS.
Barney dan Hesterly (2006), menggambarkan kerangka VRIO sebagai
metode yang baik untuk meneliti lingkungan internal perusahaan.
Mereka menyatakan bahwa VRIO "singkatan dari empat pertanyaan kita harus investigasi tentang sumber daya atau kemampuan untuk
menentukan potensi kompetitif:
Daftar dari pertanyaanya adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan Nilai: Apakah sumber daya memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan lingkungan, dan / atau menetralisir ancaman lingkungan?
2. Pertanyaan dari Kelangkaan: Apakah sumber daya yang saat ini dikuasai oleh hanya sejumlah kecil perusahaan yang bersaing? [adalah sumber daya yang digunakan untuk membuat produk / jasa atau produk / jasa sendiri langka?]
3. Pertanyaan dari Imitabilitas: apakah perusahaan beserta sumber daya yang kurang menguntungkan dalam memperoleh biaya atau mengembangkannya? Apakah produk dari perusahaan mudah untuk ditiru perusahaan lain?
4. Pertanyaan Organisasi: Apakah kebijakan lain perusahaan dan prosedur yang diselenggarakan untuk mendukung eksploitasi berharga, langka dan mahal?
Apa jenis sumber daya harus kita evaluasi (misalnya, apa jenis sumber daya menyebabkan keunggulan kompetitif) yang meliputi :
- Financial
- Physical
- Human
- Organization
- Technological
- Intangible
VRIO
FRAMEWORKS FOR BAKRIE AND BROTHERS
Exploited
by
|
Multiple
|
Core
|
Economic
|
Strength/
|
|||||
Resource/Capability
|
Valuable
|
Rare
|
Costly to Imitate
|
Organization
|
Markets
|
Competence
|
Performance
|
Weakness
|
|
Financial
|
|||||||||
1
|
Cash
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
Y
|
N
|
Neutral
|
Neutral
|
2
|
Equity holders
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
N
|
N
|
Lower Costs
|
Strength
|
3
|
Bond holders
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
N
|
N
|
Higher Costs
|
Weakness
|
4
|
Financing (GMAC)
|
Y
|
Y
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Higher Prices
|
Strength
|
Physical
|
|||||||||
1
|
Marketing/Advertising
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Higher Costs
|
Strength
|
2
|
Product R&D
|
Y
|
N
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Higher Prices
|
Strength
|
3
|
Engineering
|
Y
|
N
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Higher Prices
|
Strength
|
4
|
Manufacturing Plants
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
Y
|
N
|
Higher Costs
|
Weakness
|
5
|
Product Reliability
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
Y
|
N
|
Higher Costs
|
Weakness
|
6
|
Brand Portfolio
|
Y
|
Y
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Higher Costs
|
Weakness
|
7
|
Domestic Market Share
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
Higher Costs
|
Strength
|
International Market
|
|||||||||
8
|
Share
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Neutral
|
Strength
|
9
|
Large Scale Operations
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Lower Costs
|
Strength
|
10
|
Strategic Alliances
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Higher Costs
|
Strength
|
11
|
Customer Service
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Higher Costs
|
Strength
|
12
|
Product Resale Value
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Lower Price
|
Weakness
|
Human
|
|||||||||
1
|
Leadership
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
Higher Costs
|
Strength
|
Organizational
|
|||||||||
1
|
Supplier Relations
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Lower Costs
|
Weakness
|
2
|
Dealer Relations
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Higher Prices
|
Weakness
|
3
|
Union Workforce
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Higher Cost
|
Weakness
|
4
|
Employee Benefits
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
Higher Cost
|
Weakness
|
5
|
Environmental Strategy
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Neutral
|
Strength
|
Technological
|
|||||||||
1
|
Information
Technology
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Lower Cost
|
Strength
|
2
|
Logistics
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Lower Cost
|
Strength
|
Intangible
|
|||||||||
1
|
Brand Name
|
Y
|
Y
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Neutral
|
Weakness
|
2
|
Corporate Values
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
Neutral
|
Strength
|
3
|
Patents
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
Higher Prices
|
Strength
|
KPC
|
BAKRIE
|
EMP
|
BAKRIE
|
BAKRIE
|
BMI
|
BIIN
|
BAKRIE
|
||||||||
ARUTMIN
|
SUMATERA
|
TELECOM
|
LAND
|
UNIV
|
|||||||||||
PT BUMI
RESOURCES
|
|||||||||||||||








MINING
|
AGRIBISNIS
|
OIL&GAS
|
TELECOMMUNICATIONS
|
PROPERTY
|
METAL
|
INFRASTRUCTURE
|
EDUCATION
|
|||||||
Business 1
|
Business 2
|
Business 3
|
Business 4
|
Business 5
|
Business 6
|
Business
7
|
Business
8
|

RESEARCH AND DEVELOPMENT
Core Service 1
INFORMATION SYSTEMS
Core Service 2
LOGISTICS
Core Service 3
PRODUCT SERVICE
Core Service 4
MARKETING
Core Service 5
PRODUCT
|
||||||||||||
LARGE
SCALE
|
||||||||||||
DEVELOPMENT/
|
TECHNOLOGY
|
LEADERSHIP
|
||||||||||
OPERATIONS
|
||||||||||||
ENGINEERING
|
||||||||||||
Competence 1
|
Competence 2
|
Competence 3
|
Competence 4
|
ANALISA SWOT BAKRIE AND BROTHERS
STRENGTHS
|
WEAKNESSES
|
- Partnership
dengan Qualcomm, Grameen Foundation dan Ruma dalam proyek Wireless Reach dan
memenangkan Innovation Award sebagai bukti inovasi teknologi Bakrie and
Brothers [H]
-Skala
dan Kapasitas Produksi Perusahaan yang besar dan tersebar di seluruh penjuru
Indonesia [H[
- Target
dan segmentation market yang luas baik dari Indonesia hingga manca Negara melalui
ekspor produk.[H]
-Ekspansi
perusahaan yang berkesinambungan (continous growth and expansion) hingga ke
bidang pendidkan yang akan mendorong laju gerak kemajuan edukasi melalui
Universitas Bakrie dan Bakrie Center Foundation[H]
-Regenerasi
kepemimpinan dalam Grup Bakrie hingga sekarang ini [M]
- Budaya
positif dari perusahaan ditandai dengan eksistensi Bakrie and Brother hingga
berusia 70 tahun [M]
|
- Pemberitaan
yang buruk di media berkaitan kasus Mud Flow PT Lapindo Brantas yang
berdampak negative pada reputasi Bakrie and Brothers [H]
- Skema
Hutang Bakrie yange besar dapat mempengaruhi ability of liquidity dengan perincian sebagai berikut:
1.Bakrie
& Brothers mencapai Rp5,4 triliun
2. Bumi Resources US$638 juta (Rp6,38 triliun) 3. Bakrieland Development Rp17,707 triliun 4. Energi Mega Persada Rp11,215 triliun 5 Bakrie Sumatera Plantations Rp9,644 triliun 6. Bakrie Telecom Rp7,844 triliun 7. Bumi Resources Minerals Rp3,338 triliun 8. Berau Coal Energy Rp1,535 triliun 9.Visi Media Asia Rp822,276 miliar 10. Darma Henwa Rp406,165 miliar |
OPPORTUNITIES
|
THREATS
|
- Dengan
budaya dan inovasti teknologi yang baik memungkinkan Bakrie and Brothers
untuk terus melakukan pengembangan produk dalam pasar domestic dan internasional
[H]
- Partnership
dengan perusahaan-perusahaan sakala Nasional dan Internasional yang dapat
meningkatkan market share Bakrie and Brothers.[M]
- Dengan
luasnya bidang bisnis dari Bakrie and Brothers, bisa lebih mengakomodasi
cycle of production yang diharapkan mencapai economies of scale.[M]
- Fierce
market competition yang ada dalam pasar domestic dan internasional memaksa
Bakrie untuk terus menerus melakukan research and development untuk survival
ability.[M]
|
- Imitability
of product ( contohnya berkaitan dengan Bakrie Telecom) yang dapat menurunkan
nilai jual Bakrie and Brothers [H]
- Keadaan
ekonomi di Indonesia dengan tingkat inflasi yang tinggi dimana mempengaruhi
kenaikan harga raw material dan biaya operasional [H]
- Lack
of Intellectual property yang bisa mengakibatkan pada loosing intangible
assets milik Bakrie and Brothers [M]
- Aktivitas
dalam mining yang mengundang pertanyaan akan kelestarian sumber Daya Alam
yang perlu dilakukan untuk terms environmentally friendly [M]
|
[H] = High Importance [M] = Medium Importance [L] = Low Importance
Core competence strategy menurut,C.K. Prahalad dan Gary Hamel bahwa diciptakanya core competence strategy ditujukan untuk pembelajaran dan koordinasi kolektif di
belakang lini produk perusahaan. Mereka membuat kasus bahwa core competence merupakan
sumber keunggulan kompetitif dan memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Tanpa kompetensi inti, sebuah perusahaan besar adalah hanya kumpulan bisnis diskrit. Kompetensi inti berfungsi sebagai lem yang obligasi unit bisnis bersama-sama ke sebuah portofolio yang koheren.
Menurut Prahalad dan Hamel, kompetensi inti timbul dari integrasi beberapa teknologi dan koordinasi keterampilan produksi beragam. Beberapa contoh termasuk keahlian Philip di media optik dan kemampuan Sony untuk miniaturirasi elektronik.
Ada tiga tes yang berguna untuk mengidentifikasi kompetensi inti. Sebuah core competence harus:
1. Menyediakan akses ke berbagai pasar, dan
2. Kontribusi yang signifikan terhadap produk akhir manfaat, dan
3. Sulit bagi pesaing untuk meniru.
Kompetensi inti cenderung berakar pada kemampuan untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai kelompok dalam organisasi. Sementara perusahaan mungkin dapat menyewa sebuah tim ilmuwan cemerlang dalam teknologi tertentu, dalam melakukannya tidak secara otomatis mendapatkan kompetensi inti dalam teknologi itu. Hal ini belum tentu suatu usaha mahal untuk mengembangkan kompetensi inti. Bagian yang hilang dari kompetensi inti sering dapat diperoleh dengan biaya rendah melalui aliansi dan perjanjian lisensi. Dalam banyak kasus desain organisasi yang memfasilitasi berbagi kompetensi dapat mengakibatkan pemanfaatan jauh lebih efektif dari orang-kompetensi untuk biaya tambahan sedikit atau tidak ada.
Untuk lebih memahami bagaimana mengembangkan kompetensi inti, adalah berguna untuk memahami apa yang mereka tidak memerlukan. Menurut Prahalad dan Hamel, kompetensi inti tidak selalu tentang:
1.Biaya yang besar pada R & D
2.Berbagi biaya antar unit bisnis
3.Mengintegrasikan secara vertikal
Strategic recommendations di bawah ini dengan menggunakan core
competence strategy adalah atas hasil analisa saya dengan berbagai factor yang
terkait dalam Bakrie and Brothers.
CORE COMPETENCE
STRATEGY BAKRIE AND BROTHERS
EXTENSION
|
RECOMBINATION
|
-
Reliability
products
Dengan meningkatkan kualitas serta inovasi dan
mengurangi issues dari produk. Dapat pula dengan melaksanakan marketing
campaign untuk menyampaikan meningkatkan consumer perception mengenai produk
dan aktivitas Bakrie and Brothers.
-
Consolidation
of Brands
Menujual anak perusahaan atau merk dari bakrie and
Brothers yang kurang menguntungkan yang nantinya akan menyediakan improvement
pada capital dan profitable brands.
-
Core values
Membangun Public Relation campaign untuk menstabilkan
internal kompetensi perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi pada personable
community dan high employee awareness.
|
-
Strategic
Alliances
Menjalin kerjasama dengan perusahaan domestic ataupun
internasional yang dapat menignkatkan citra dari nilai produk.
-
Cost
Efficiency
Mengkonsolidasikan segala bentuk cost dan dapat
menekan production cost sehingga tercipta efisiensi biaya. Tetapi hal ini
haruslah tetap menjaga kualitas produk dengan baik.
-
Market
Research
Perlunya untuk memahami lebih dalam akan consumer
trends dan preferences. Dengan market research yang komprehensif dapat
mengetahui large-scale consumer feedback untuk bahan acuan dalam pengembangan
produk.
|
EFFICIENCY
|
MARKET DEVELOPMENT
|
-
Product and
Research Development
Continuous Improvement dalam produk terutama yang
berkaitan dengan favorable product dari konsumen.
-
Technology
Perbaikan dalam teknologi yang digunakan dalam system
produksi untuk mengurangi logistics cost dan meningkatkan supply and demand
chain efficiency.
-
Leadership
Menciptakan re-generasi kepemimpinan yang
berpengaruh besar pada strategic decisions dan kualitas produk.
-
Large Scale
Operations
Mempertahankan eksistensi pertumbuhan dalam pasar
global dan memperkuat posisi Bakrie and Brothers dalam pangsa pasar domestic.
|
-
Product
R&D and Engineering
Meningkatkan kualitas produk serta memperluas system
produksi untuk memaksimalkan output hasil produksi.
-
Information
systems
Meningkatkan market share pada pasar domestic an
internasional dengan mengetengahkan system produksi dan logistic yang
terpadu.
-
Brand Status
Memperbaiki reputasi Bakrie and Brothers dalam issue
mud flow serta memperkuat international brand status dan positioning melalui
international marketing campaign yang efektif.
|
NEW EXISTING
CONCLUSION
Dari analisa struktur internal General Bakrie and Brothers melalui studi kasus, artikel jurnal terkemuka dan data perusahaan, ada beberapa poin yang menarik yang harus diatasi untuk stabilitas jangka panjang dan pertumbuhan.
Keandalan produk adalah salah satu kekuatan utama Bakrie and Brothers, baik pada fasilitas produksi dan dengan persepsi konsumen. Keseluruhan produk dari Bakrie and Brothers menunjukkan jaminan kualitas yang baik akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Permasalahan Bakrie and Brothers yang mecuri perhatian adalah dalam kasus mud flow PT Lapindo Brantas ditemukan sebagai kelemahan yang besar dalam analisis SWOT saya. Menyiapkan kualitas komunikasi dua arah antara Bakrie and Brothers dengan masyarakat dapat menjadi solusi terbaik guna membersihkan nama baik Bakrie dalam hal ini. Dengan komunikasi yang jelas dapat dilakukan melalui Public Relations sebagai salah satu wadah yang akan meningkatkan nilai loyalitas dan good Customer Relationship Management sehingga Bakrie and Brothers menjalin deep-engagement dengan masyarakat Indonesia selaku konsumen terbesar Bakrie and Barothers.
Keandalan produk adalah salah satu kekuatan utama Bakrie and Brothers, baik pada fasilitas produksi dan dengan persepsi konsumen. Keseluruhan produk dari Bakrie and Brothers menunjukkan jaminan kualitas yang baik akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Permasalahan Bakrie and Brothers yang mecuri perhatian adalah dalam kasus mud flow PT Lapindo Brantas ditemukan sebagai kelemahan yang besar dalam analisis SWOT saya. Menyiapkan kualitas komunikasi dua arah antara Bakrie and Brothers dengan masyarakat dapat menjadi solusi terbaik guna membersihkan nama baik Bakrie dalam hal ini. Dengan komunikasi yang jelas dapat dilakukan melalui Public Relations sebagai salah satu wadah yang akan meningkatkan nilai loyalitas dan good Customer Relationship Management sehingga Bakrie and Brothers menjalin deep-engagement dengan masyarakat Indonesia selaku konsumen terbesar Bakrie and Barothers.
Beberapa gebrakan inovasi teknologi
dari Bakrie Telecom merupakan salah satu nilai kekuatan dari Bakrie and
Brothers. Dengan berbagai macam penghargaan yang diterima, menunjukkan bahwa
Bakrie and Brothers memiliki keandalan produk di dalam citra konsumen. Begitu
juga dalam dunia Broadcast dengan hadirnya TV One yang merupakan The leading
News Television di Indonesiatelah menggerakan reputasi positif untuk Bakrie and
Brothers. Reputasi positif ini adalah sebagai good will yang nantinya akan
memgang peranan besar dalam brand portfolio. Dengan nilai brand portfolio yang
tinggi, dapat menjadi sebuah point of stability bagi Bakrie and Brothers
sehingga investor akan menanamkan ivestasi lebih pada perusahaan dan pastinya
meningkatkan nilai Likuiditas Bakrie and Brothers.
Sangat penting
bahwa Bakrie and Brothers untuk mengimplementasikan rekomendasi tersebut
dalam rangka meningkatkan posisi industri saat ini.
Dengan berfokus pada meningkatkan kehandalan produk serta innovation breakthrough, mengkonsolidasikan portofolio merek, membentuk kemitraan strategis dengan
perusahaan lain, dan
meningkatkan efisiensi pabrik. Diharapkan Bakrie and Brothers yang berusia 70 tahun dapat menyesuaikan
diri untuk pertumbuhan pasar yang berkelanjutan global.
.

Subhanallah bagus sekali
ReplyDelete